Jika kita ingin selamat dalam perjalanan, maka kita harus mematuhi setiap aturan-aturan yang telah di berlakukan. Seperti menggunakan helm, memakai perlengkapan yang seperlunya untuk keselamatan dalam perjalanan, mematuhi rambu-rambu lalu lintas, membawa SIM, dll.
Bagi pengguna kendaraan bermotor hal yang paling menyebalkan adalah kemacetan, selain itu juga ditilang polisi.
Saya yang sekarang hidup di Kota orang (Kuliah), sering kali di berhentikan, dan tak jarang ditilang polisi, dengan alasan berbagai macam, padahal perlengkapan berkendara sudah lengkap semua. entah kenapa. Apakah karena kode plat nomer saya yang berbeda? disini saya sering merasa kalau diskriminasi bagi pengguna jalan sangat di berlakukan. kenapa demikian? karena saya sering melihat kalau yang melanggar peraturan lalu lintas itu penduduk setempat atau yang memakai kode nomor kota tersebut tidak kena tilang meskipun telah melanggar aturan lalu lintas, seperti halnya tidak memakai helm, dan menyalakan lampu di siang hari (pengendara kendara kendaraan beroda dua). sedangkan saya sendiri yang merasa lengkap semuanya ditilang dengan berbagai alasan. Katanya "anda tidak menyalakan lampu pada siang hari,(jelas-jelas lampu selalu saya nyalakan), dan melanggar pasal sekian ayat sekian ddengan tanpa adanya penjelasan lebih lanjut. Cukup miris sekali dengan hukum yang berlaku di kota X. Mungkin itu hanya oknum-oknum polisi saja yang mencari keuntungan dengan cara seperti itu. Tapi hanya Allah yang tau, dan biarkan Allah yang membalasnya. Amiin.
Saya yang sekarang hidup di Kota orang (Kuliah), sering kali di berhentikan, dan tak jarang ditilang polisi, dengan alasan berbagai macam, padahal perlengkapan berkendara sudah lengkap semua. entah kenapa. Apakah karena kode plat nomer saya yang berbeda? disini saya sering merasa kalau diskriminasi bagi pengguna jalan sangat di berlakukan. kenapa demikian? karena saya sering melihat kalau yang melanggar peraturan lalu lintas itu penduduk setempat atau yang memakai kode nomor kota tersebut tidak kena tilang meskipun telah melanggar aturan lalu lintas, seperti halnya tidak memakai helm, dan menyalakan lampu di siang hari (pengendara kendara kendaraan beroda dua). sedangkan saya sendiri yang merasa lengkap semuanya ditilang dengan berbagai alasan. Katanya "anda tidak menyalakan lampu pada siang hari,(jelas-jelas lampu selalu saya nyalakan), dan melanggar pasal sekian ayat sekian ddengan tanpa adanya penjelasan lebih lanjut. Cukup miris sekali dengan hukum yang berlaku di kota X. Mungkin itu hanya oknum-oknum polisi saja yang mencari keuntungan dengan cara seperti itu. Tapi hanya Allah yang tau, dan biarkan Allah yang membalasnya. Amiin.
Ada sedikit kisah tentang Polisi yang menilang sahabat karibnya.
Dari
kejauhan, lampu lalu-lintas di perempatan itu masih menyala hijau. Jono segera
menekan pedal gas kendaraannya. Ia tak mau terlambat. Apalagi ia tahu
perempatan di situ cukup padat, sehingga lampu merah biasanya menyala cukup
lama. Kebetulan jalan di depannya agak lengang. Lampu berganti kuning. Hati
Jono berdebar berharap semoga ia bisa melewatinya segera. Tiga meter menjelang
garis jalan, lampu merah menyala.Jono bimbang, haruskah ia berhenti atau terus
saja. "Ah, aku tak punya kesempatan untuk menginjak rem mendadak,"
pikirnya sambil terus melaju.
Prit!
Di seberang
jalan seorang polisi melambaikan tangan memintanya berhenti. Jono menepikan
kendaraan agak menjauh sambil mengumpat dalam hati. Dari kaca spion ia melihat
siapa polisi itu. Wajahnya tak terlalu asing.
Hey, itu
khan Bobi, teman mainnya semasa SMA dulu.
Hati Jono
agak lega.
Ia melompat
keluar sambil membuka kedua lengannya.
"Hai,
Bob. Senang sekali ketemu kamu lagi!"
"Hai,
Jon." Tanpa senyum.
"Duh,
sepertinya saya kena tilang nih? Saya memang agak buru-buru.
Istri saya
sedang menunggu di rumah."
"Oh
ya?"
Tampaknya
Bobi agak ragu. Nah, bagus kalau begitu.
"Bob,
hari ini istriku ulang tahun. Ia dan anak-anak sudah menyiapkan segala
sesuatunya. Tentu aku tidak boleh terlambat, dong."
"Saya
mengerti. Tapi, sebenarnya kami sering memperhatikanmu melintasi lampu merah di
persimpangan ini."
Oooo,
sepertinya tidak sesuai dengan harapan. Jono harus ganti strategi.
"Jadi,
kamu hendak menilangku? Sungguh, tadi aku tidak melewati lampu merah. Sewaktu
aku lewat lampu kuning masih menyala."
Aha,
terkadang berdusta sedikit bisa memperlancar keadaan.
"Ayo
dong Jon. Kami melihatnya dengan jelas. Tolong keluarkan SIM-mu."
Dengan ketus
Jono menyerahkan SIM, lalu masuk ke dalam kendaraan dan menutup kaca
jendelanya. Sementara Bobi menulis sesuatu di buku tilangnya. Beberapa saat
kemudian Bobi mengetuk kaca jendela. Jono memandangi wajah Bobi dengan penuh
kecewa.Dibukanya kaca jendela itu sedikit.
Ah, lima
centi sudah cukup untuk memasukkan surat tilang. Tanpa berkata-kata Bobi
kembali ke posnya. Jono mengambil surat tilang yang diselipkan Bobi di
sela-sela kaca jendela. Tapi, hei apa ini. Ternyata SIMnya dikembalikan bersama
sebuah nota. Kenapa ia tidak menilangku. Lalu nota ini apa? Semacam guyonan
atau apa? Buru-buru Jono membuka dan membaca nota yang berisi tulisan tangan
Bobi.
"Halo
Jono, Tahukah kamu Jon, aku dulu mempunyai seorang anak perempuan. Sayang, ia
sudah meninggal tertabrak pengemudi yang ngebut menerobos lampu merah.
Pengemudi itu dihukum penjara selama 3 bulan. Begitu bebas, ia bisa bertemu dan
memeluk ketiga anaknya lagi. Sedangkan anak kami satu-satunya sudah tiada. Kami
masih terus berusaha dan berharap agar Tuhan berkenan mengkaruniai seorang anak
agar dapat kami peluk. Ribuan kali kami mencoba memaafkan pengemudi itu. Betapa
sulitnya. Begitu juga kali ini. Maafkan aku Jon. Doakan agar permohonan kami
terkabulkan. Berhati-hatilah. (Salam, Bobi)".
Jono
terhenyak. Ia segera keluar dari kendaraan mencari Bobi. Namun, Bobi sudah
meninggalkan pos jaganya entah ke mana. Sepanjang jalan pulang ia mengemudi
perlahan dengan hati tak menentu sambil berharap kesalahannya dimaafkan… ….
Tak
selamanya pengertian kita harus sama dengan pengertian orang lain. Bisa jadi
suka kita tak lebih dari duka rekan kita. Hidup ini sangat berharga, jalanilah
dengan penuh hati-hati.
Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat di jadikan sebagai pelajaran bagi kita semua untuk selalu hati-hati dan selalu mematuhi aturan aturan lalu lintas. Adapun oknum dari pihak polisi, biar Allah yang membalasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pengunjung yang baik adalah pengunjung yang bersedia memberi komentar pada setiap artikel yang di bacanya. silahkan beri komentar atau masukan-masukan yang bermanfaat. Tapi Jangan Spam dan jangan lupa share ke teman-teman anda!